Jumat, 06 Mei 2011

Pentingnya WAKTU

     waktu adalah modal terbesar dan yang paling mahal yang dimiliki oleh seseorang. waktu adalah nafas kehidupan seseorang dari dia lahir sampai dia meninggal. maka, sudah layaknya bagi orang yang berakal hendaknya menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya. 
     lihatlah bagaimana pentingnya waktu, sampai-sampai Allah menyebutkan salah satu surat didalam Al-Qur'an yaitu surat Al-Ashr yang artinya waktu.                                                                                                                   
     waktu yang ada di dunia, kelak nanti di hari Qiyamat akan ditanyakan attau dimintai pertanggungjawabannya, untuk apakah waktu dipergunakan? apakah hanya untuk senda gurau? apakah hanya berlaku tanpa ada manfaat? apakah waktu itu dilakukan untuk melakukan ketaatan kepada Allah? Nabi Muhammad bersabda:
     "kaki seorang hamba kelak di hari Qiyamat tidak akan bergeser sampai ia ditanya tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apakah dia gunakan, tentang ilmunya apa yang dia perbuat denganya, tentang hartanya dari mana dia dapat dan diinfakkan kemana?".(HR.Tirmidzi).
        waktu luang jika tidak digunakan dengan semestinya maka dia menjadi pembunuh yang mematikan dan racun yang paling berbahaya bagi akal pikiran dan jiwa, karena jiwa harus terus bergerak dan bekerja. jiwa dan badan yang kosong dari aktifitas akan memunculkan pikiran-pikiran yang jelek, angan-angan yang buruk dan was-was yang mendorong dia melakukan kejahatan. ingatlah, jika jiwa tidak disibukkan denggan yang hak, maka dia akan disibukkan dengan yang batil.
        Allah memerintahkan kepada kita semuanya untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya bahkan menyuruh hamba-nya untuk terus beraktifitas,Allah berfirman
 
"maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain".(QS.Alam Nasyrah : 7)
           wahai saudaraku waktu terus berjalan,dia tidak akan mundur, dan waktu yang telah berlaku tidak akan bisa kembali lagi. bisakah kita mengembalikan air sungai ke hulu? bisakah kita mengembalikan bayi ke rahim ibunya? dan bisakah kita mengembalikan tetesan air mata ke kelopak mata lagi? jawabanya tentu tidak akan bisa. 
          orang barat mengatakan "time is money"(waktu adalah uang). ini semua menunjukkan dari zaman dahulu orang-orang menganjurkan anak-anaknya untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. cukuplah kita mendengar nasehat nabi muhammad dalam sabdanya "berusahalah terus yang membuat manfaat bagimu, dan minta tolonglah kepada Allah".
        wahai saudaraku, marilah kita gunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. jangan sampai itu hilang sia-sia belaka. anggaplah waktu itu bagai barang yang mahal dan yang paling kita cintai, tentu kita tidak ingin barang itu hilang. Allah memuji orang-orang yang menggunakan waktunya dengan selalu dzikir kepada-nya.

Minggu, 01 Mei 2011

para MALAIKAT pun memintakan ampunan untuk MEREKA

    iman bagi seorang hamba akan selalu mendatangkan kebaikan.terlebih jika iman seorang hamba kepada Robb-nya murni,tidak tercampur dengan noda-noda kesyirikan,tidak tercampur dengan dosa dan maksiat kepada-Nya.sebagaimana hal itu  termaktub dalam ayat-Nya:
6:82






"orang-orang yang beriman dan tidak mencampuadukkan iman mereka dengan kedholiman,mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk".(QS.AL An'am : 82)


       abdullah bin masud meriwayatkan;ketika turun ayat ini ,banyak umat islam (para sahabat nabi) yang merasa sedih dan berat.mereka saling bertanya "siapa diantara yang tidak berlaku dzalim terhadap dirinya sendiri?", lalu rasulullah menjawab: "yang dimaksid bukan itu (kedholiman), hal itu adalah kesyirikan.apakah kalian belum mendengar nasehat luqman kepada putranya :"wahai anakku janganlah kamu mempersekutukan allah,sesunggihnya mempersekutuan allah(syirik)benar-benar suatu kedholiman yang besar".(QS.Luqman : 13)"(HR.Bukhori & Muslim)


        As-Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa'diy menuturkan "orang yang imanya murni, tidak bercampur dengan kedholiman, mereka mendapatkan keamanan dari perkara-perkara mengkhawatirkan dari adzab dan bencana serta mendapatkan hidayah kepada shirotol mustaqim. hal itu didapatkan jika mereka tidak mencampuradukan iman mereka dengan kedholiman secara mutlak, dia tidak berbuat syirik dan juga berbagai perbuatan maksiat. mereka akan mendapatkan keamanan yang sempurna sekaligus petunuk yang sempurna.


        Adapun jika mereka tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kesyirikan saja, akan tetapi masuh melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, mereka hanya mendapatkan pokok petunjuk (ashlul  hidayah) dan pokok keamanan (ashlul amn), tanpa mendapatkan kesempurnaan keduanya". taishir karimir rohman, hal. 293


        Jadi, hamba yang paling berhak mendapatkan keamanan dari perkara-perkara yang menakutkan dan palinbn berhak mendapatkan petunjuk kepada jalan yang benar adalah mereka yang betul-betul beriman kepada Allah serta menjauhi perbuatan syirik sekecil apapun.demikian penjelasan As-Syaikh Abu Bakar Al Jazaairi dalam kitab Aisar At-Tafasir hal.469.


        Disamping mendapat kan dua keutamaan besar di atas ,ternyata ada keutamaan lain yang mungkin tidak pernah terlintas dalam benak kita, diantaranya mendapatkan do'a permohonan ampunan dari para Malaikat.


        Malaikat adalah salah satu mahkluk Allah yang diciptakan dari nur (cahaya). sifat mulia mereka tercermin dari amal mereka, siang dan malam tak kunjung berhenti walau sekejappun.Merekalah yang diabadikan dalam firman Allah:


                                             maaf bahwa saya tidak dapat mencari firmanya dengan gantinya saya berikan artinya!

"mereka tidak mendurhakai allah terhadap apa yang diperintahkan-nya,kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."


As-Syaikh Abdur Rohman bin Nasyir As-Sa'di mengatakan "di dalam ayat ini, terdapat pujian Allah kepada para melaikat yang mulia, di dalamnya juga terdapat penjelasan akan ketundukkan dan ketaatan mereka terhadap seluruh perintah Allah".(taisir Al karimir rohman, hal.1030)


Disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa mereka memohon ampunan/beristighfar kepada-Nya, apakah memohon ampunan untuk dirinya.?? tentunya tidak, karena Malaikat makhluk yang senantiasa taat dan jauh dari maksiat, lantas untuk siapa malaikat memintakan ampunan??